Kelengkapan 7 Jenis Spesialis di Indonesia
62,94%
462
Rumah Sakit Lengkap
37,06%
272
Rumah Sakit Belum Lengkap
Keterangan Kelengkapan 7 Jenis Spesialis di Indonesia
76% - 100% | 51% - 75% | 26% - 50% | 0% - 25%Keterangan
Lengkap |
Belum Lengkap |
Propinsi | Dokter Spesialis Anak (Sp.A) | Dokter Spesialis Bedah (Sp.B) | Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi (Sp.OG) | Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD) | Dokter Spesialis Anastesiologi (Sp.An) | Dokter Spesialis Radiologi (Sp.Rad) | Dokter Spesialis Patologi Klinik (SP.PK) | Total |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
ACEH | 0 | 0 | 1 | 0 | 1 | 2 | 2 | 6 |
SUMATERA UTARA | 3 | 7 | 5 | 4 | 8 | 13 | 7 | 47 |
SUMATERA BARAT | 3 | 2 | 3 | 2 | 5 | 7 | 4 | 26 |
RIAU | 5 | 4 | 4 | 3 | 6 | 6 | 6 | 34 |
JAMBI | 6 | 5 | 5 | 6 | 5 | 6 | 6 | 39 |
SUMATERA SELATAN | 3 | 3 | 2 | 2 | 7 | 9 | 11 | 37 |
BENGKULU | 2 | 1 | 1 | 1 | 2 | 2 | 1 | 10 |
LAMPUNG | 0 | 0 | 0 | 0 | 2 | 0 | 2 | 4 |
BANGKA BELITUNG | 0 | 1 | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 2 |
KEPULAUAN RIAU | 0 | 2 | 2 | 3 | 3 | 5 | 4 | 19 |
JAWA BARAT | 3 | 7 | 7 | 3 | 7 | 7 | 6 | 40 |
JAWA TENGAH | 1 | 4 | 5 | 1 | 2 | 7 | 5 | 25 |
YOGYAKARTA | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
JAWA TIMUR | 8 | 4 | 9 | 4 | 4 | 9 | 11 | 49 |
BANTEN | 1 | 1 | 2 | 2 | 2 | 4 | 1 | 13 |
BALI | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 4 | 5 | 19 |
NUSA TENGGARA BARAT | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 3 | 3 | 11 |
NUSA TENGGARA TIMUR | 5 | 4 | 4 | 5 | 8 | 10 | 10 | 46 |
KALIMANTAN BARAT | 7 | 10 | 10 | 7 | 9 | 11 | 13 | 67 |
KALIMANTAN TENGAH | 1 | 1 | 1 | 1 | 1 | 3 | 4 | 12 |
KALIMANTAN SELATAN | 1 | 1 | 1 | 0 | 2 | 1 | 5 | 11 |
KALIMANTAN TIMUR | 3 | 3 | 1 | 1 | 3 | 5 | 3 | 19 |
KALIMANTAN UTARA | 1 | 2 | 1 | 1 | 3 | 1 | 2 | 11 |
SULAWESI UTARA | 1 | 7 | 2 | 1 | 5 | 6 | 10 | 32 |
SULAWESI TENGAH | 8 | 6 | 8 | 7 | 10 | 9 | 10 | 58 |
SULAWESI SELATAN | 3 | 5 | 3 | 3 | 6 | 4 | 7 | 31 |
SULAWESI TENGGARA | 2 | 1 | 0 | 1 | 5 | 2 | 5 | 16 |
GORONTALO | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 2 | 2 |
SULAWESI BARAT | 1 | 1 | 2 | 3 | 2 | 1 | 0 | 10 |
MALUKU | 4 | 4 | 7 | 6 | 7 | 6 | 3 | 37 |
MALUKU UTARA | 3 | 5 | 3 | 5 | 6 | 9 | 7 | 38 |
PAPUA BARAT | 1 | 0 | 1 | 0 | 1 | 2 | 1 | 6 |
PAPUA BARAT DAYA | 1 | 1 | 1 | 1 | 2 | 1 | 3 | 10 |
PAPUA SELATAN | 0 | 1 | 0 | 0 | 0 | 2 | 0 | 3 |
PAPUA TENGAH | 4 | 4 | 4 | 4 | 5 | 4 | 5 | 30 |
PAPUA PEGUNUNGAN | 3 | 2 | 4 | 2 | 5 | 2 | 3 | 21 |
PAPUA | 1 | 2 | 1 | 4 | 1 | 3 | 2 | 14 |
Total | 88 | 104 | 103 | 87 | 138 | 166 | 169 | 855 |
Standar Ketenagaan Minimal
Berdasarkan Peraturan Pemerintah 28 Tahun 2024, Standar Ketenagaan Minimal (SKM) merupakan salah satu metode penyusunan perencanaan tenaga medis dan tenaga kesehatan melalui pendekatan Institusi. SKM digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan sesuai dengan standar ketenagaan (jenis dan jumlah) pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang baru atau akan didirikan.
Perhitungan Kekurangan Tenaga Prioritas Berdasarkan SKM
Perhitungan kekurangan tenaga medis dan tenaga kesehatan berdasarkan SKM di Fasilitas Kesehatan yaitu dengan membandingkan tenaga eksisting (bezetting) yang aktif bekerja di fasilitas kesehatan dan terdata di SISDMK dengan standar masing-masing fasilitas kesehatan.
Perhitungan Kekurangan Tenaga Berdasarkan SKM
(Kekurangan = standar - eksisting (bezetting))
Standar Ketenagaan Minimal Rumah Sakit
SKM di Rumah Sakit menunjukkan kondisi jumlah eksisting (bezetting) 7 jenis dokter spesialis prioritas di Rumah Sakit yang disandingkan dengan SKM mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, dimana setiap RSUD terutama Kabupaten/Kota harus memiliki minimal 1 dokter spesialis per jenis sesuai target indikator RPJMN.
Ketenagaan dimaksud merupakan 7 Jenis Dokter Spesialis prioritas di RSUD yaitu dokter Spesialis Anak (Sp.A), Spesialis Bedah (Sp.B), Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Sp.OG), Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD), Spesialis Anestesiologi (Sp.An), Spesialis Radiologi (Sp.Rad), dan Spesialis Patologi Klinik (Sp.PK).
Kriteria Data
Kriteria Data merupakan filterisasi karakteristik data yang disajikan dan dapat digunakan untuk pemanfaatan tertentu. Kriteria data terdiri dari:
1. Capaian Output RPJMN, merupakan penyajian data dengan menggunakan data eksisting (bezetting) tenaga medis dan tenaga kesehatan bersumber dari SISDMK tiap awal bulan dan data daftar Rumah Sakit berdasarkan IKK Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan (Total RS: 749)
2. Teregistrasi, merupakan penyajian data dengan menggunakan data eksisting (bezetting) tenaga medis dan tenaga kesehatan bersumber dari SISDMK tiap awal bulan dan data daftar Rumah Sakit yang teregistrasi tidak ditetapkan dalam Peraturan apapun melainkan merujuk pada daftar Rumah Sakit yang terdata dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
3. Terdata SISDMK, merupakan penyajian data dengan menggunakan data eksisting (bezetting) tenaga medis dan tenaga kesehatan bersumber dari SISDMK tiap awal bulan dan data daftar Rumah Sakit yang terdata pada SISDMK
Perbandingan Standar Minimal dengan Jenis Kepegawaian
Perbandingan Standar Minimal dengan Status Kepegawaian merupakan filterisasi status kepegawaian yang dapat digunakan untuk pemanfaatan tertentu. Status kepegawaian dimaksud adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN. Sehingga dalam hal filterisasi data tersebut dapat membandingkan eksisting (bezetting):
1. Pegawai ASN (PNS dan PPPK); atau
2. SELURUH status pegawai (ASN dan Non ASN).
Persentase Kelengkapan Tenaga Prioritas Berdasarkan SKM di Indonesia
Persentase kelengkapan tenaga prioritas berdasarkan SKM merupakan rumah sakit yang SUDAH MEMILIKI tenaga prioritas >= SKM. Rumah Sakit dianggap LENGKAP apabila memiliki minimal 1 untuk setiap jenis dokter spesialis prioritas di Rumah Sakit.
Perhitungan Persentase Kelengkapan Rumah Sakit dilakukan pada masing-masing Provinsi dan Kabupaten/Kota
(Kelengkapan = Jumlah Rumah Sakit Lengkap Tenaga Prioritas/Total Rumah Sakit * 100%)
Note:
Kelengkapan = persentase kelengkapan (%)
Jumlah Rumah Sakit Lengkap Tenaga Prioritas = Jumlah Rumah Sakit Lengkap Tenaga Prioritas dalam Provinsi/Kabupaten/Kota
Total Rumah Sakit = Total Rumah Sakit dalam Provinsi/Kabupaten/Kota
Persentase Tidak Lengkap Tenaga Prioritas Berdasarkan SKM di Indonesia
Persentase Belum Lengkap tenaga prioritas berdasarkan SKM merupakan rumah sakit yang MEMILIKI tenaga prioritas < SKM. Rumah Sakit dianggap BELUM LENGKAP apabila tidak memiliki minimal 1 untuk setiap jenis dokter spesialis prioritas di Rumah Sakit.
Perhitungan Persentase Rumah Sakit Tidak Lengkap dilakukan pada masing-masing Provinsi dan Kabupaten/Kota (Tidak Lengkap = Jumlah Rumah Sakit Tidak Lengkap Tenaga Prioritas/Total Rumah Sakit * 100%)
Note: Tidak Lengkap = persentase tidak lengkap (%) Jumlah Rumah Sakit tidak lengkap Tenaga Prioritas = Jumlah Rumah Sakit Tidak Lengkap Tenaga Prioritas dalam Provinsi/Kabupaten/Kota Total Rumah Sakit = Total Rumah Sakit dalam Provinsi/Kabupaten/Kota
Gradasi Pewarnaan Peta
Gradasi warna yang menunjukkan perbedaan nilai berdasarkan kelengkapan tenaga prioritas di Rumah Sakit dengan menggunakan pewarnaan yang berbeda.
a. Merah = Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang memiliki persentase kelengkapan tenaga prioritas di Rumah Sakit sebesar 0 - 25%
b. Orange = Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang memiliki persentase kelengkapan tenaga prioritas di Rumah Sakit sebesar 26 - 50%
c. Hijau Muda = Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang memiliki persentase kelengkapan tenaga prioritas di Rumah Sakit sebesar 51 - 75%
d. Hijau Tua = Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang memiliki persentase kelengkapan tenaga prioritas di Rumah Sakit sebesar 76 - 100%
Sumber Data
Terdapat beberapa sumber data yang digunakan yaitu:
A. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK)
1. Data daftar Rumah Sakit
2. Data eksisting (bezetting) tenaga medis dan tenaga kesehatan.
B. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Online
Data daftar Rumah Sakit teregistrasi SIRS Online
Cut Off Data
Cut off penyajian data fasilitas pelayanan kesehatan dan data eksisting (bezetting) tenaga medis dan tenaga kesehatan adalah per tanggal 1 setiap bulan.